Minggu, 03 April 2011

"RENUNGAN" Antara Aku, Ayah dan Ibuku

Ayah, Ibu ..
Setiap anak yg dilahirkan kedunia
Lahir dalam keadaan fitrah, bukan ?
(kullu mauluudin yuladu ‘alal fitrah, faabawahu “




Karena demikian lahir dalam keadaan fitrah
Bukankah berarti tak satupun anak ketika lahir
Berniat menghancurkan masa depannya, iya kan ayah, ibu ?
Tak ada satupun bayi yang baru lahir memiliki niat dihatinya :
“ ah jika besar nanti aku mau menjadi pemakai narkoba akut “
“ ah jika besar nanti aku mau menjadi pelacur kelas internasional “

Atau pernahkah ia berkata :
“ ah jika besar nanti aku mau jadi koruptor pajak “
“ ah jika besar nanti aku mau jadi seperti gayus tambunan “

Adakah anak yang baru lahir punya niat seperti itu, ayah .. ibu ?

Tetapi, mengapa sebagian besar anak-anak ini
Yang terlahir lugu, menggemaskan dan tak berdosa
Setelah dewasa justru menjadi seperti sebuah beban keluarga
Dan menjadi masalah untuk lingkungannya .. ada apa ini ?

Ayah, ibu ..Sebagian besar perilaku negatif anak, orang tua lah penyebabnya, kalian ..
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya
Periksalah, ternyata sebagian anak-anak ini
Justru dijatuhkan harga dirinya dirumahnya sendiri, oleh orang tua nya sendiri
Bukan diluar rumah seperti kebanyakan anggapan orang

Sebagian kalian pernah bahkan sering memukul tubuh anaknya
Seolah tubuh anak adalah sarana pelampiasan amarah kalian
Sebagian kalian pernah menampar pipi anaknya
Seolah pipi anaknya adalah tempat empuk bagi tangan kasar
Sebagian kalian mungkin juga pernah membentak anaknya
Berteriak sangat keras, bahkan dengan pemikiran :
“ akulah yang berkuasa dirumah ini !! “





Tahukah kalian ayah .. ibu ?
Sebagian anak memang tak pernah dipukul, ditampar bahkan dicubit
Tapi, jarang sekali ada anak yang lolos untuk tidak pernah disalahkan oleh orang tuanya
Mulai dari buka mata di pagi hari, sampai menutup mata di malam hari
Semua anak pasti pernah menjadi tempat pelampiasan amarah kalian
Pernah disalahkan atas tindakan yang tak pernah dilakukannya sekalipun


Ayah .. Ibu
Sebagian besar harga diri anak jatuh dirumahnya sendiri, tanpa kalian sadari
Ada sebagian anak yang tak betah tinggal dirumah
Panas hatinya jika mendengar "ceramah kebesaran orang tua"
Dan akhirnya over dosis atas nasihat kalian yang terlalu sering digelontorkan

Rumah bagi si anak hanyalah tempat tidur sementara

Ia berkelana mencari harga diri, berpetualang mencari surga
Mencari sekumpulan orang-orang yang bisa menghargainya
Yang mana tak bisa didapatkannya dari rumah
Padahal judulnya : " agar kalian bisa masuk surga ! "
Betapa dan sungguh egoisnya kalian ..


Diluar rumah, si anak lantas berpikir :
“ wah ternyata teman-teman gank ku lebih menghargai aku “
“ aku lebih berharga jika aku kaya, jika aku perkasa bergaya “
“ temanku bilang, aku perkasa jika aku isap ganja 


“ temanku berkata, aku revolusioner jika aku tak beragama “
" temanku bilang, kurang pergaulan jika umur 17 masih perjaka/perawan "



Apa itu yang kalian inginkan, ayah .. ibu ?
Jika bukan itu tujuan kalian membesarkan anak
Hormatilah harga diri dan jiwa anak-anak kalian
Bukan sekedar uang, fasilitas serba ada, atau bahkan sekolah bergengsi mahal semata



Itu semua memang penting ..

Tapi perkataan dan perlakuan yang penuh cinta dari kalian
Adalah warisan dan bekal terindah bagi masa depan anak-anak kalian ...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar